Apa Itu Anemometer? Fungsi, Bagian, Jenis, Cara Kerja & Gambar

Apa Itu Anemometer – Sebagaimana diketahui, di beberapa negara, munculnya angin biasanya disertai dengan hujan sehingga bisa berisiko menimbulkan badai. Maka dari itu, tidak heran apabila badai tersebut seringkali menimbulkan berbagai macam kerusakan dan kerugian, entah itu materi ataupun korban jiwa.

Dimana pada saat terjadi badai, kecepatan angin sangatlah tinggi sehingga membuat angin tersebut mampu menerbangkan benda-benda seperti mobil, atap rumah hingga bangunan. Nah, untuk mengukur kecepatan angin tersebut, para peneliti membutuhkan sebuah alat bernama anemometer.

Bagi kalian yang bekerja di dunia meteorologi klimatologi dan geofisika atau stasiun prakiraan cuaca, pasti sudah tidak asing lagi dengan nama atau istilah anemometer. Secara garis besarnya, alat ini dipercaya sebagai alat paling akurat dalam pengukuran kecepatan angin.

Namun sayangnya, masih ada sebagian besar orang di luar sana yang kebingungan mengenai apa saja fungsinya serta bagaimana cara kerjanya. Untuk membantunya, pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan secara lengkap mengenai apa itu anemometer mulai dari pengertian, fungsi, bagian-bagian, prinsip kerja jenis hingga cara menggunakannya.

Apa Itu Anemometer?

Pengertian Anemometer

Sebelum membahas tentang prinsip kerja dan cara menggunakannya, alangkah baiknya pahami terlebih dahulu apa itu anemometer. Dilansir dari wikipedia, anemometer merupakan sebuah alat pengukur kecepatan angin yang seringkali dipakai dalam bidang meteorologi dan geofisika atau stasiun prakiraan cuaca.

Dimana nama alat ukur jenis ini sebenarnya berasal dari kata Yunani anemos yang berarti angin. Adapun perancang pertamanya yaitu Lon Battista Alberti pada tahun 1450 silam. Perlu diketahui, selain bisa digunakan untuk mengukur kecepatan angin, anemometer juga bisa mengukur besarnya tekanan angin itu sendiri.

Fungsi Anemometer

Se[erti sudah dijelaskan sebelumnya, mungkin masih banyak sebagian besar orang di luar sana merasa cukup asing dengan alat ukur yang satu ini. Meskipun begitu, anemometer sebenarnya banyak digunakan dan memiliki peran sangat penting dalam kehidupan sehari-hari manusia.

Sesuai dengan namanya, alat ukur jenis ini berguna sebagai alat untuk mengukur kecepatan angin. Selain itu, anemometer juga mempunyai beberapa fungsi ataupun kegunaan lainnya. Agar lebih jelasnya berikut adalah beberapa fungsi lainnya dari alat ukur tersebut.

  • Mengukur tingkat kecepatan angin.
  • Sebagai alat dalam melamar atau memperkirakan cuaca para hari berikutnya.
  • Memperkirakan tinggi atau besarnya gelombang laut.
  • Memperkirakan kecepatan arus laut.
  • Memperkirakan arah dari arus laut.
  • Mengetahui besarnya tekanan angin.
  • Riset dalam industri otomotif.

Cara Kerja Anemometer

Cara Kerja Anemometer

Setelah mengetahui apa itu anemometer hingga fungsinya, maka selanjutnya kalian tinggal mencari tahu bagaimana prinsip ataupun cara kerjanya. Secara garis besarnya, alat ukur ini menerapkan prinsip baling-baling yang bergerak karena angin. Jadi, alat ini nantinya akan mempunyai komponen yang akan berputar karena hembusan angin.

Kemudian putaran tersebut akan menjadi data sebagai masukkan alat pengukur yang terletak di bagian bawah sebagai sebuah alat untuk menentukan nilai kecepatan dari data tersebut. Sementara desain dan bentuk anemometer sendiri biasanya disesuaikan dengan kebutuhan serta kapabilitas.

Pada umumnya, bagian-bagian alat ukur ini terdiri dari sejumlah komponen yang mampu menerima angin, menghitung kecepatan serta penyangga. Selain itu, terdapat pula beberapa bagian lain seperti konektor yang nantinya akan terhubung ke pusat penerima data seperti generator listrik.

Jumlah arus yang dihasilkan oleh generator sendiri juga sangat bervariasi, tergantung pada kecepatan angin. Jadi, dapat disimpulkan bahwa fungsi anemometer dalam pembangkit listrik tenaga angin yaitu untuk menangkap datangnya laju angin dan mengubah hembusan angin menjadi energi gerak yang akan memutar generator pada pembangkit listrik.

Bagian-Bagian Anemometer

Hingga kini, sebenarnya anemometer mempunyai dua bagian utama yang pastinya mempunyai kegunaan masing-masing. Agar lebih jelasnya, di bawah ini akan kami jelaskan secara lengkap mengenai apa saja bagian-bagian pada alat pengukur kecepatan angin tersebut.

  • Baling-baling yang berputar pada alat pengukur tergantung pada model, lalu terhubung ke bagian yang menentukan hasil dengan kabel panjang atau ditempelkan di atas peralatannya.
  • Perangkat digital atau analog yang bertanggung jawab atas pengumpulan data serta pemrosesan akhir.

Jenis Anemometer

Selain harus mengetahui apa itu anemometer dan beberapa fungsinya, kalian juga sebenarnya harus mengetahui apa saja jenis-jenisnya. Secara umum, alat pengukur kecepatan angin terbagi menjadi dua macam, yaitu velocity (pengukur kecepatan angin) serta pressure (pengukur tekanan angin).

Pada umumnya, jenis alat pengukur yang sering digunakan yaitu jenis velocity yang berada di dalam alat thermal. Supaya lebih jelasnya, di bawah ini akan kami bahas secara lengkap mengenai jenis-jenis alat ukur kecepatan dan tekanan angin tersebut.

1. Velocity Anemometer

Velocity anemometer merupakan sebuah alat ukur dengan fungsi untuk mengukur angin dan cuaca. Velocity sendiri juga bisa dikategorikan kembali menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu seperti berikut ini.

  • Cup Dynamometer
    • Cup dynamometer ialah termometer yang diciptakan dengan tiga cup setengah lingkar yang terpasang di setiap ujung penyangga berbentuk horizontal.
  • Windmill Anemometer
    • Alat ukur ini sebenarnya mirip dengan kincir angin atau terdapat baling-baling di bagian atasnya. Windmill seringkali digunakan pada daerah dengan pergerakan angin sama.
  • Hot – Wire Anemometer
    • Jenis alat ukur selanjutnya menggunakan sebuah kawat panas yang sangat halus sehingga pada saat udara melewatinya, maka kawat menjadi dingin sebab terdapat efek pendinginan dari udara.
  • Laser Doppler Anemometer
    • Kemudian laser doppler menggunakan sebuah media berupa bantuan sinar cahaya yang berasal dari laser yang terbagi menjadi dua balok dimana salah satunya tidak melekat pada alat ukur.
  • Sonic Anemometer
    • Lalu jenis alat pengukur selanjutnya menggunakan media berupa gelombang suara ultrasonik guna mengetahui kecepatan angin.
  • Acoustic Resonance Anemometer
    • Sebenarnya, jenis alat ukur ini merupakan hasil pengembangan dari jenis sonic. Sesuai namanya, alat ukur jenis tersebut menggunakan sensor resonansi akustik berupa ultrasonik guna mengukur kecepatan udara.
  • Ping Pong Ball Anemometer
    • Jenis terakhir ini terbuat dari bola ping pong atau bila tenis meja yang melekat pada string.

2. Pressure Anemometer

Seperti sudah kami jelaskan sebelumnya, anemometer jenis ini digunakan untuk mengukur tekanan angin. Untuk saat ini, alat ukur tekanan angin hanya terbagi menjadi 2 jenis saja, diantaranya yaitu seperti di bawah ini.

  • Plate Anemometer
    • Jenis alat ukur pertama merupakan piringan data yang diletakkan di atas sehingga angin bisa melewati piringan tersebut. Alat tersebut harus digunakan di tempat tinggi karena bentuknya sendiri merupakan pipih atau plat.
  • Tube Anemometer
    • Kemudian jenis tube ialah sebuah alat ukur tekanan angin terbuat dar tabung berbahan kaca yang dibentuk seperti huruf U. Di dalamnya terdapat sebuah cairan manometer atau pengukur tekanan. Selain itu, di bagian ujungnya membentuk horizontal untuk menghadap angin sementara ujung lainnya berbentuk vertikal supaya sejajar dengan aliran udara.

Cara Menggunakan Anemometer

Cara Menggunakan Anemometer

Di atas sudah dijelaskan secara lengkap mengenai apa itu anemometer, apa saja fungsinya, apa saja bagian-bagiannya, apa saja jenis-jenisnya hingga bagaimana cara kerjanya. Poin terakhir pada artikel kali ini yaitu akan membahas tentang bagaimana cara menggunakan alat ukur tersebut.

Perlu diingat, sebenarnya cara kerja ataupun penggunaan alat ukur kecepatan angin berbeda-beda, tergantung pada jenis yang digunakan. Namun, hal terpenting yang perlu diperhatikan pada saat menggunakan alat ukur ini yaitu memposisikannya dalam kondisi vertikal.

Sebenarnya anemometer bisa dipegang ataupun diletakkan pada benda apapun yang membuatnya bisa tegak secara vertikal. Melalui cara ini, pengukuran menggunakan alat tersebut bisa dilakukan secara tepat. Namun, supaya bisa mendapatkan hasil akurat, sebaiknya letakkan alat ukur tersebut pada bidang tetap seperti penyangga.

Hal tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya penyangga tersebut akan membuat alat ukur kecepatan angin tetap dalam kondisi stabil ketika pengukuran berlangsung. Di saat bersamaan, secara otomatis kecepatan angin akan muncul pada speedometer di dalam alat tersebut.

Dimana alat ukur ini dapat mengukur kecepatan ataupun tekanan angin dengan tingkat ketelitian hingga mencapai 0.5 meter per detik. Oleh karena itu, alat ini menjadi salah satu alat ukur paling tepat apabila ingin menghitung kecepatan angin.

Akhir Kata

Itulah sekiranya penjelasan dari Epropertyrack seputar apa itu anemometer dilengkapi dengan fungsi atau kegunaan, cara kerja, bagian-bagian, jenis hingga cara menggunakannya. Semoga informasi di atas dapat digunakan sebagai referensi ketika hendak menari tahu alat apa yang digunakan untuk mengukur tingkat kecepatan angin.

Sumber gambar : pskstore.com