2 Cara Menghitung Kebutuhan Atap Go Green (Material & Biaya)

Cara Menghitung Kebutuhan Atap Go Green – Sebagian besar orang yang awam di dunia konstruksi mungkin merasa asing dengan nama atap go green. Padahal, saat ini jenis atap hunian tersebut sudah semakin populer di beberapa kalangan masyarakat untuk dijadikan sebagai konstruksi atap bangunan.

Atap go green sendiri ialah salah satu jenis atap bergelombang seperti halnya atap seng yang terbuat dari serat baja dengan teknologi tinggi. Sesuai namanya, atap go green memiliki keunggulan ramah terhadap lingkungan dan umumnya tidak dimiliki oleh jenis atap lainnya.

Selain itu, terdapat juga beberapa kelebihan atap go green lainnya yang bisa dijadikan sebuah alasan mengapa kalian harus menggunakan material tersebut. Akan tetapi, ketika hendak memasang atau mengaplikasikan atap go green, kalian juga perlu merencanakan pembangunannya dengan matang sejak awal.

Hal penting yang harus dilakukan ketika hendak memasang atap go green yaitu menghitung total kebutuhannya, baik itu dari segi material ataupun anggaran biaya pembeliannya. Nah, pada kesempatan kali ini kami akan memberikan bagaimana cara menghitung kebutuhan atap go green.

Kelebihan dan Kekurangan Atap Go Green

Kelebihan dan Kekurangan Atap Go Green

Seperti dijelaskan sebelumnya, salah satu keunggulan atap go green yaitu terbuat dari bahan dasar aman sehingga ramah terhadap lingkungan dan tidak membahayakan kesehatan penghuni rumah. Meskipun demikian, bukan berarti material atap go green tidak memiliki kekurangan atau kelemahan sama sekali.

Sebagai bahan pertimbangan sebelum membeli dan memasang atap go green di rumah, alangkah baiknya pahami terlebih dahulu beberapa kelebihan serta kekurangannya di bawah ini.

Kelebihan

  • Sudah dilengkapi lapisan pelindung sinar UV.
  • Memiliki tingkat kekuatan lebih tinggi dibandingkan jenis atap lainnya.
  • Proses pemasangan atap go green terbilang cepat serta mudah.
  • Memiliki sifat anti karat dan sangat fleksibel.
  • Harga atap go green sangat ekonomis.
  • Dapat diaplikasikan di daerah dengan tingkat kelembaban tinggi.

Kekurangan

  • Bentuk atap go green monoton sehingga membosankan.
  • Tidak menawarkan warna-warna transparan.
  • Jika proses pemasangannya tidak teliti, maka bisa terjadi kebocoran.

Ukuran Standar Atap Go Green

Ukuran Standar Atap Go Green

Sebelum membahas cara menghitung kebutuhan atap go green lebih lanjut, ada baiknya pahami terlebih dahulu ukuran standar material tersebut. Hal ini bukan tanpa alasan, pasalnya ukuran atap go green nantinya akan mempengaruhi total kebutuhan bahan materialnya.

Di pasaran Indonesia sendiri kini atap go green sudah tersedia dengan berbagai macam ukuran, entah itu dari segi panjang ataupun lebarnya. Daripada penasaran, langsung saja simak baik-baik tabel daftar ukuran standar atap go green di pasaran Indonesia berikut ini.

PanjangLebarTebal
180 cm80 cm1.40 mm
210 cm80 cm1.40 mm
240 cm80 cm1.40 mm
300 cm80 cm1.40 mm

Cara Menghitung Kebutuhan Atap Go Green

Perlu diketahui, sebenarnya cara menghitung total kebutuhan pemasangan atap go green hampir sama seperti saat MENGHITUNG KEBUTUHAN ATAP SENG GELOMBANG. Hal tersebut dikarenakan kalian perlu mencari tahu luas atau volume atap yang akan dipasangi atap go green terlebih dahulu.

Selain itu, kalian juga perlu memilih dan menentukan ukuran atap go green yang akan dipasangkan di rumah. Tanpa berlama-lama lagi, di bawah ini akan kami jelaskan secara lengkap cara menghitung kebutuhan atap go green, baik itu dari segi kebutuhan material ataupun total biaya pembelian materialnya.

Kebutuhan Material Atap Go Green

Kebutuhan Material Atap Go Green

Cara pertama, silahkan hitung volume bidang pekerjaan atap bangunannya terlebih dahulu. Sebagai contoh kalian akan memasang atap go green berukuran 210 cm x 80 cm x 1.40 mm pada model atap rumah pelana berukuran 20 m x 12 m, overstek 1 m dengan tingkat kemiringan 10 derajat, maka cara menghitungnya yaitu akan seperti berikut.

Diketahui :

  • Ukuran atap go green : 210 cm x 80 cm x 1.40 mm.
  • Panjang atap : 20 m.
  • Lebar atap : 12 m.
  • Overstek : 1 m.
  • Cos kemiringan atap : 10 derajat (0.984).

Perhitungan :

  • Luas atap go green
    • Luas atap : Panjang x Lebar.
    • Luas atap : 210 cm x 80 cm = 16.800 cm2 (1.68 m2).
  • Volume atap rumah
    • Volume atap : ((Panjang + Overstek) x (Lebar + Overstek) ÷ Cos kemiringan.
    • Volume atap : ((20 m + 1 m) x (12 m + 1 m) ÷ 0.984.
    • Volume atap : (21 m x 13 m) ÷ 0.984.
    • Volume atap : 273 m2 ÷ 0.984 = 277.43 m2 (dibulatkan menjadi 278 m2).
  • Kebutuhan atap go green
    • Kebutuhan material : Volume atap ÷ Luas atap go green.
    • Kebutuhan material : 278 m2 ÷ 1.68 m2 = 165.47 lembar.

Dari data perhitungan di atas, total kebutuhan atap go green berukuran 210 cm x 80 cm x 1.40 mm untuk atap rumah seluas 278 meter persegi yaitu kurang lebih sekitar 165.47 lembar atau dibulatkan menjadi 166 lembar.

Biaya Pembelian Atap Go Green

Biaya Pembelian

Cara menghitung kebutuhan atap go green selanjutnya yaitu tinggal mencari total anggaran dana untuk membeli bahan materialnya. Sebagai contoh harga atap go green berukuran 210 cm x 80 cm x 1.40 mm per lembarnya adalah Rp 65.000, maka kalian perlu mempersiapkan anggaran biaya sebesar perhitungan di bawah ini.

  • Anggaran biaya pembelian : Kebutuhan atap go green x Harga per lembar.
  • Anggaran biaya pembelian : 166 lembar x Rp 65.000 = Rp 10.790.000.

Jadi, total biaya untuk membeli atap go green berukuran 210 cm x 80 cm x 1.40 mm sebanyak 166 lembar yaitu kurang lebih sekitar Rp 10.790.000. Sementara untuk ongkos pemasangannya, kalian bisa melihat HARGA BORONGAN PASANG ATAP SPANDEK sebagai bahan pertimbangannya.

Akhir Kata

Itulah sekiranya penjelasan dari Epropertyrack seputar cara menghitung kebutuhan atap go green, baik itu dari segi kebutuhan bahan materialnya hingga biaya pembeliannya. Semoga pembahasan di atas dapat dijadikan sebagai acuan ketika hendak menghitung kebutuhan bahan dalam pemasangan atap go green di rumah.