12 Cara Desain Jembatan dengan SAP 2000 dengan Mudah

Cara Desain Jembatan dengan SAP 2000 – Indonesia menjadi satu-satunya negara yang memiliki lebih dari 17.000 pulau. Itu artinya, wilayah negara ini lebih didominasi lautan daripada daratan. Ada juga yang meneliti, sekitar 70% adalah wilayah lautan dan perairan.

Mengetahui pernyataan tersebut, pemerintah mencoba menghubungkan setiap pulau dengan jembatan. Di mana dengan dibangunnya jembatan akan meningkatkan kelancaraan arus lintas dalam menghubungkan daerah satu dengan daerah lainnya.

Agar proyek pembangunan bisa berjalan dengan benar, maka diperlukannya desain. Salah satunya menggunakan desain SAP 2000. Bagi orang arsitek atau civil tentunya paham dengan Cara Desain Jembatan dengan SAP 2000. Di mana gambaran tersebur merupakan keahliannya.

Meskipun banyak arsitek yang sudah tahu, akan tetapi ada juga yang belum mengetahui Cara Desain Jembatan dengan SAP 2000 dengan benar. Supaya teman-teman tahu dan paham, Epropertyrack.com akan mencoba memberikan beberapa tutorialnya di artikel ini.

Apa Itu Desain SAP 2000

Apa Itu Desain SAP 2000

Sebelum ketutorialnya, penulis akan ajak kalian untuk mengenal apa itu desain SAP 2000. Jadi, istilah tersebut sebenarnya sebuah perangkat lunak yang digunakan dalam analisis struktural dan desain bangunan. Di mana SAP itu sendiri adalah singkatan dari Program Analisis Struktural.

Adapun perangkat lunak tersebut dikembangkan oleh perusahaan perangkat lunak rekayasa struktural Computers and Structures, Inc. (CSI). SAP 2000 memiliki berbagai fitur yang memungkinkan arsitek struktural dan desainer untuk melakukan analisis dan perancangan struktural yang komprehensif.

Beberapa fitur utamanya meliputi:

  • Analisis Struktural
  • Desain Struktural
  • Analisis Dinamis
  • Interaksi Struktural
  • Visualisasi

Struktur Bangunan Jembatan

Struktur Bangunan Jembatan

Dalam proses desai jembatan dengan SAP 2000, kamu perlu tahu dan paham beberapa struktur dari bangunan jembatan. Di bagian ini, Epropertyrack akan memberikan penjelasan terkait 3 strukturnya, mulai dari pondasi, bangunan bawah, dan bangunan bawah.

1. Struktur Pondasi

Pondasi bangunan jembatan menjadi salah satu komponen paling penting dalam konstruksi jembatan. Hal ini dikarenakan pondasi bertanggung jawab untuk menyalurkan beban jembatan ke tanah di bawahnya dengan aman dan stabil. Jenis pondasi yang digunakan untuk jembatan dapat bervariasi tergantung pada kondisi geologi dan tuntutan desain.

2. Struktur Bangunan Bawah

Bangunan bawah jembatan adalah bagian dari struktur jembatan yang bertujuan untuk mendukung beban jembatan dan menjaga kestabilan keseluruhan. Komponen utama dari struktur bangunan bawah jembatan antara lainnya pilar, abutmen, bantalan, fondasi, sayap, scour, dan dinding penahan.

3. Struktur Bangunan Atas

Struktur Bangunan Atas jembatan disebut juga Superstruktut. Di mana struktur tersebut menjadi bagian dari jembatan yang membentuk permukaan jalan atau jalur transportasi yang digunakan oleh kendaraan dan pejalan kaki. Superstruktur ini dirancang untuk menahan beban lalu lintas dan mendistribusikannya ke bagian bawah jembatan melalui pilar, abutmen, dan fondasi.

Tutorial Cara Desain Jembatan dengan SAP 2000

Tutorial Cara Desain Jembatan dengan SAP 2000

Setelah mengetahui ketiga struktur di atas, berikutnya kamu bisa langsung mencoba mendesain jembatan dengan SAP 2000. Agar proses desainnya berjalan benar, Epropertyrack akan memberikan tutorial secara lengkap. Lebih lengkapnya dijabarkan di bawah ini.

1. Memulai Model Baru

1 Memulai Model Baru
  • Pilih menu File > New Model
  • Ubah satuan jadi Ton, m, c
  • Klik pilih Grid Only
  • Tentukan garis grid

2. Gunakan Autoselect

2 Gunakan Autoselect
  • Pilih menu Define > Frame Sections
  • Klik import Double Angel lalu klik I/Wide Flange
  • Pilih tombol Add New Property
  • Masuk ke directory program SAP2000 9
  • Pilih ganda di file Sections Pro
  • Carilah profil 214×4 di bagian atas sendiri dan profil 214×4 di paling bawah, kemudian klik Ok
  • Di kotak frame properties, pilih Add I/Wide Flange lalu gulung ke bawah dan klik Add Autoselect
  • Klik OK dari Frame Properties

3. Mulai Menggambar

3 Mulai Menggambar
  • Klik jendela X-Y agar aktif 
  • Pilih tombol ↓ agar ke bidang X-Y Plane @Z-0
  • Klik tombol Draw Frame Element
  • Pilih Auto1 dari Sections

4. Gunakan Replicate

4 Gunakan Replicate
  • Pilih tombol Set Select Mode
  • Klik Batang melintang AC
  • Pilih menu Edit > Replicate
  • Di kotak Replicate, klik tab linear, ketik 4 (m) di dx, ketik 5 (bh) di number, dan klik tombol OK

5. Gunakan AutoSubdivide Frame

5 Gunakan AutoSubdivide Frame
  • Pilih dua batang memanjang (A-B dan C-D)
  • Pilih menu Assign > frame/cable/tendon > Automatic Frame Subdivide di kotak Automatic Subdivide
  • Klik tombol all select All
  • Klik menu Edit > Replicate

6. Gunakan Trims dan Extend

6 Gunakan Trims dan Extend
  • Pastikan kamu berada di halaman X-Y @Z = 4.
  • Pilih duabuah batang memanjang yang ingin kamu potong.
  • Pilih objek melintang sebagai batas trim.
  • Klik ujung yang ingin kamu trim (di 2 buah titik paling kanan).
  • Klik menu Edit > Trims/Extends Frame.
  • Pada kotak Trim/Extend Selected Frame

7. Gambar Kerangka Sampling

7 Gambar Kerangka Sampling
  • Pilih menu xz set XZ view plane Y = 0
  • Klik tombol Draw Frame/Element
  • Pastikan AUTO1 Di section 1

8. Atur Moment Release

8 Atur Moment Release
  • Aktifkan bidang X-Z Plane @ Y= 0
  • Klik tombol Perperctive Toggle

9. Tambahkan Plat

9 Tambahkan Plat
  • tambahkan plat dibagian dasar jembatan (Z=0).
  • klik menu Define > Area Sections.
  • klik tombol Add New Section.
  • pada kota Area Section Data

10. Gambar Area Objek

10 Gambar Area Objek
  • Pastikan kamu berada di halaman X-Y plane @ Z = 0 (tekan tombol xy dan ) hingga dapat x-y plane @ z =0
  • Klik tombol Draw Quad Area Element.
  • Pastikan Deck aktif pada section.
  • Pilih empat bawah titik sudut yang ada [(4,0) (4,20), (20.0) dan (0,0)].

11. Mesh Area Object

11 Mesh Area Object
  • Usahakan bidang X-Y @ Z = 0 masih bisa digunakan
  • jaring semua objek yang ada di bidang tersebut. Lihat pesan di sudut kiri bawah baris.
  • 12 Points 8 Frames 1 Areas Selected.
  • klik menu Edit > Mesh Areas. Pada kotak Mesh Selected Shells :
  • klik mesh using selected joints on Edges.

12. Tambahkan Dukungan

12 Tambahkan Dukungan
  • Klik titik A dan C.
  • Klik menu Assign > Restraint.
  • Klik titik B dan D
  • Klik menu Assign > Restraint

Nah, itulah semua langkah-langkah dalam membuat desain jembatan dengan SAP 2000. Pastikan kamu mengetahui semua fitur yang sudah dijelaskan di atas.

Akhir Kata

Itulah semua ulasan dari Epropertyrack.com mengenai tutorial Cara Desain Jembatan dengan SAP 2000. Semoga adanya pembahasan di atas bisa menjadi sumber informasi berguna bagi para arsitek pemula maupun yang sudah ahli.

Sumber Gambar: Admin Epropertyrack.com